Latar Belakang Pertanian Organik
Minggu, 01 September 2013
0
komentar
Artikel tentang Latar Belakang Pertanian Organik ini saya dapatkan dari ebook dari Deptan Propinsi Jawa Barat. Saya memilih artikel ini karena menurut saya paling mudah dipahami dengan bahasa yang tidak terlalu teknis jadi mudah dicerna. Silahkan disimak selengkapnya..
Pertanian merupakan suatu bidang kegiatan usaha yang tidak akan lepas dari kehidupan manusia dan alam, sebab secara hirarkhi di ekosistem beberapa komponen kehidupan membentuk mata rantai yang saling mempengaruhi, terputusnya salah satu mata rantai tersebut akan mengakibatkan atau berpengaruh terhadap kelangsungan makhluk hidup yang lain sehingga harus dilestarikan.
Dengan melihat gejala perilaku manusia sebagai komponen yang paling aktif mengadakan eksplorasi, pembudidayaan, perubahan, pengguna (konsumsi) dan lain-lain untuk memenuhi tuntutan kebutuhan hidup yang semakin meningkat telah menimbulkan gejala yang mengarah pada kerusakan pencemaran lingkungan dan produk pertanian. Ironisnya pengguna bahan kimia dan bahan an-organik lainnya yang sulit dirombak dan sekaligus merupakan bahan pencemar itu merupakan hasil karya para ahli yang mengharapkan dapatmenjawab tantangan kebutuhan hidup masyarakat, misalnya untuk meningkatkan hasil suatu produk pertanian dalam proses budidaya tanaman menggunakan pestisida untuk pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (OPT), zat pengatur tumbuh untuk merangsang pembelahan sel atau meningkatkan aktifitas auxin sehingga pertumhuhan dapat optimal, penggunaan pupuk anorganik yang mudah didapat dan mudah aplikasinya sebagai penyedia unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
Hasil yang diperoleh dari usahatani demikian apabila diperhatikan sekilas memang bagus, baik kualitas maupun kuantitasnya, tetapi jika kita teliti lebih detail, ternyata dibalik keherhasilan tersebut terdapat suatu kerugian yang tidak kalah besarnya, yaitu adanya pencemaran lingkungan dan produk pertanian, pemutusan mata rantai kehidupan dan efek-efek negatif lainnya yang akan sangat terasa bila sudah berjalan beberapa waktu lamanya. Efek residu dari penggunaan pestisida antara lain dapat mencemari tanah disertai matinya beberapa organisme perombak tanah, mematikan serangga dan binatang lain yang mungkin sebenarnya binatang tersebut dapat bermanfaat bagi kita sehingga terputusnya rantai makanan bagi hewan pemakan serangga hama.
Dari hal ter sebut yang tidak kalah menariknya untuk kita renungkan adalah bahan aktif pestisida yang tertinggal pada tanaman yang akan dikonsurnsi dapat meracuni kita dan akan terakumulasi di dalam tubuh, maka tidak heran banyak gejala penyakit yang salah satu penyebabnya adalah bahan kimia tersebut, misainya kanker, radang, penyakit kulit dan lain-lain bahkan ada yang teracuni langsung, yaitu orang mengkonsumsi komponen tanaman (buah, daun, bunga, umbi dan lain-lain) yang jelas-jelas masih mengandung pestisida. Efek negatif yang berkepanjangan pada suatu areai pertanian akan menurunkan produktifitas lahan itu sendiri. Dengan demikian tujuan yang semula untuk memaksimalisasi produktivtas lahan pertanian justru terbalik, bahkan akan menjadikan bumerang bagi kita.
Saat ini untuk pemenuhan kebutuhan pangan dari sektor pertanian mestinya sudah mengarah pada pertanian yang mempertahankan keseimbangan lingkungan. Salah satu teknologi pertanian yang berwawasan lingkungan yang sudah kita dengar adalah Pertanian Organik. Pertanian Organik merupakan suatu teknologi budidaya tanaman yang pada penerapannya disesuaikan dengan keadaan lingkungan, agar tidak terjadi perubahan ekosistem secara drastis sehingga tidak menggangu dan memutuskan mata rantai makhluk hidup.
Demikian Latar Belakang Pertanian Organik yang kemudian menjadi alasan kenapa Pertanian organik mulai digalakkan. Bagi yang ingin membaca artikel lengkapnya silahkan ke artikel sebelumnya tentang 10 ebook tentang pertanian dan pupuk organik.